Sebelum Anda membaca cerita singkat ini tolong hilangkan keinginan Anda untuk mengetahui apakah cerita ini fakta atau hanya sekedar lelucon dari seseorang yang kurang kerjaan atau tepatnya siswa yang kurang tugas dari Lehrer/in untuk dikerjakan dikamar, ok !! Baiklah kalau setuju selamat membaca……
Suatu hari tepat tanggal 1 untuk PNS, TNI/POLRI sudah pasti hari yang agak melegakan ya? (maaf bagi yang gak mengakui pasti ada 2 kemungkinan ; dia terlalu kaya atau malah terlalu banyak pinjaman..he2). Begitu juga halnya dengan sebuah keluarga kecil yang sederhana dengan 2 putra-putri ini, yang sudah barang tentu sebagai istri, ibu dan bendahara yang baik mengingatkan suaminya untuk segera membeli kebutuhan seluruh keluarga untuk sebulan kedepan, yang utama tentu susu untuk anak-anak tercinta mereka (biasalah ibu2 sering jadi korban iklan dari produsen macam2, kasihan juga ya mereka, he2..maaf). Sang suami yang memang gara2 iklan juga harus jadi suami SIAGA (ada…aja cara ‘tuk nyiksa pria ya, he2..maaf jangan ada yang tersinggung ya..).
Singkat cerita tidak berapa lama tempat yang mau dituju telah dekat, sesampainya disana tempat parkir semua penuh, bahkan badan jalan untuk pengendara kendaraan bermotor pun jadi berkurang, akhirnya sang suami memutuskan untuk meninggalkan istri untuk belanja sedangkan anak2 tetap ikut dengan ayahnya muter2 kota. Karena sang istri hanya membeli susu dan beberapa obat2an serta vitamin jadi tidak berapa lama minta untuk dijemput, sang suami pun tiba dengan cepat dan berhenti bergaya bak supir angkot dengan harapan sang istri tuning untuk menaikkan barang dengan cepat, seperti yang diharapkan sang istri dengan sigap memasukkan barang kedalam mobil, sang suami melihat 4 orang Polisi didepan mobil sambil mengawasi, meskipun sama2 aparat tapi saling menghargai lebih indahkan? Sang suami pun berkata pada istrinya, “Ma, agak cepat ya ngga’ enak tuh Polisi lihat terus..”, sang istri menjawab, “Iya, tinggal satu kotak lagi..”.
Tiba2 handphone sang suami berbunyi, rupanya pimpinannya yang menelpon (maaf untuk yang satu ini gak sesuai iklan lebay itu ya, jadi mau gak mau harus diangkat dari pada..dari pada…,he2). “Assalamualaikum Bapak, selamat sore ijin..ada arahan untuk kami ijin?”, sang pimpinan menjawab, “Waalaikumsalam, Dik..lagi sibuk?, sang suami menjawab, “Siap tidak Bapak, ini kami lagi dijalan mau beli susu untuk anak2, ada arahan Bapak?”, sang pimpinan menjawab, “Ini..saya mau tahu perihal anggota kita yang menghadap kamu bersama istrinya tadi pagi, tetap minta ceraikah mereka? Sudah diberi pengertian?”. Sambil menelpon sang suami mendengar pintu mobil ditutup, sambil tetap menelpon sang suami langsung menjalankan mobilnya. Entah mengapa para Polisi itu melambai2kan tangan mereka, karena sang suami merasa sama2 aparat ya acuh saja sambil menambah kecepatan tancap gas, aman..pikir sang suami, sayup-sayup masih terdengar para Polisi tadi meniup peluit, tapi sang suami tetap dengan asyiknya menjelaskan perkara yang ditanyakan tadi kepada pimpinannya, cas cis cus..santai saja Bos…. Wajah anak2 mereka memancarkan raut ketakutan dan kecemasan, sang suami tetap cuek menelpon, tiba2 anak yang bungsu duduk di jok belakang, cewek, menangis sejadi2nya sambil mengucapkan, “Mama…mama…”, sedang yang sulung, cowok, duduk dijok depan mulai berdiri diatas jok sambil melihat kebelakang, sepertinya belum memahami situasi karena sibuk dengan gamenya. Sang suami yang merasa terganggu karena sedang menelpon langsung berkata sambil melihat kaca spion diatas kepalanya itu, “Ma, tolong Adik suruh diam dulu jangan nangis, ayah sedang nelpon Bos nih..”. Sang istri diam saja sedang si anak tetap menangis, sang suami kembali berkata, “Ma, tolonglah kalau gini gimana bisa nelpon..”, kemudian sang suami berkata pada si sulung, “Bang, tolong bantu Mama diamin Adik ya..”. Si sulung malah diam saja bahkan mulai terlihat berkaca2 matanya, diseberang telpon pimpinan sang suami menyarankan agar tutup saja dulu telponnya nanti beliau akan telpon lagi, namun sebelum ditutup beliau berkata, “Dik, ini Ibu mau bicara dengan istrimu, sebentar tidak apa ya..”, sang suami menjawab dengan cepat karena memang dari tadi ingin memyudahi pembicaraan, “Siap Bapak bisa ijin, ini langsung ke istri kami ijin..”, sang suami sambil menyodorkan handphonenya ke jok belakang berkata, “Ma, ini Ibu Joko mau bicara..”, masih belum ada jawaban, sang suami mulai tidak enak perasaan lihat ke jok belakang dan dengan kaget, panik dan sedikit tidak percaya berkata, “Lho, Mama mana? Belum naik? Tertinggal? Kok ngga’ ada yang bilang? Kok bisa..??!!??”. Si sulung ikut meramaikan suasana dengan ikut menangis, situasi makin tak terkendali, diseberang telpon terdengar seorang wanita bertanya, “Ada apa Pak, kok kedengarannya rame banget, apa istrinya tertinggal ya?”, sambil terbata2 sang suami menjawab, “Ma..maaf Bu, ini segera kami susul kembali, kami tutup telponnya dulu ijin, Bu..”, tiba2 terdengar suara pimpinannya, “Hei..suami macam apa kamu masa’ istri bisa tertinggal, segera susul, pantes saja anakmu nangis2 dari tadi..”, langsung bunyi tut..tut..tut. Dengan segera telpon berbunyi kembali, sekarang yang menelpon sang istri, karena saking takutnya disemprot sang istri, sang suami tidak mengangkat namun berkata pada anak2nya, “Tenang..tenang..kita jemput Mama ya, Mama gak ilang kok cuma mau beli barang2 lainnya yang terlupa..”. Tidak berapa lama sang istri berhasil dievakuasi tapi sang suami dapat bonus semprot dari istri sama nasehat dari Bapak Polisi..aman.. Ternyata sang istri tadi menutup pintu kiri sedang dia bermaksud masuk dari pintu sebelah kanan karena sebelah kiri ada sedikit perlengkapan anak2 dan si bungsu..oalah..Bu..Bu.., sedangkan Polisi yang melambai dan meniup peluit hanya mencoba untuk membantu atau mamberitahu..oalah..Pak..Pak… Peace Mama…Peace juga Pak Polisi…Maafin ya…sumpah tidak akan terulang lagi..( semoga)…amin…
NB : INGAT !!!
Pertama : Ingat perjanjian kita diatas jangan pernah bertanya atau berasumsi pada apa, dimana dan siapa ya?
Kedua : Jangan pernah menelpon sambil berkendaraan, ada undang2nya lho, Bos…
Ketiga : Orang tua harus bisa dan cepat memahami perubahan sikap anak serta tentu saja menghargai pendapat dan keinginan mereka sampai akhir hayat, begitu juga sebaliknya ya….saling menghargai dan menghormatilah…
Keempat : Jangan pernah meninggalkan istrimu baik sengaja maupun tidak disengaja, bisa disemprot plus gak dapat ja….jajan…(eee…jangan ngeres, Bos..)
Kelima : Maaf ya Ma….
Comments